TELEVISI BERANGAN-ANGAN TERBANG
Karya: Asep Nurjamin
Telah dikisahkan setiap peristiwa. Telah digambarkan semua keadaan. Tapi laki-laki itu masih tetap di situ, duduk hidmat menghadapinya. Televisi telah mencari cara untuk membuat laki-laki itu pergi, secara halus, bahkan secara kasar. Dengan memasang iklan yang banyak dan panjang bahkan dengan gambar yang diburamkan.
Aneh, laki-laki itu malah menikmati semuanya. Gambar dalam iklan, nyanyian pelengkap iklan, sampai pembicara yang bodoh, nekad, sok tahu dan membosankan semuanya dilahap dan dinikmati bak orang kelaparan.
Televisi nyaris kehabisan akal. Ditayangkanlah berita yang penuh kebohongan, dihiasi opini yang sangat subjektif, dan kecenderungan pribadi. Tapi laki laki itu kembali melahapnya, bahkan menilainya sebagai fakta kebenaran.
Ketika televisi menyuguhkan sinetron, fiksi yang dikemas sebagai sebuah kenyataan, dia nikmati dan jadikan tuntunan. Dia tiru laku tokohnya yang hakikatnya hanya hidup di ruang imajinasi.
Televisi terus berangan-angan dan terbang bersama laki-laki yang telah bersumpah setia sampai titik darah penghabisan.
@salam dari Asep Nurjamin di Bumi Guntur Melati
No comments:
Post a Comment