Monday, June 15, 2020

5. CARA GURU BERKOMUNIKASI DENGAN SISWANYA




Oleh:  Dr. Asep Nurjamin & Aisyah Kh. Nurjamin


Sangat jarang guru yang memperhatikan cara dirinya  berkomunikasi dengan siswa. Banyak guru yang kurang menghargai siswa. Banyak guru yang memiliki pikiran bahwa menghargai siswa adalah sikap yang akan membuat siswanya kurang menghormati dirinya. Keyakinan tersebut telah mengakibatkan banyak guru yang bersikap memandang rendah siswanya. Jelas, ini keliru.

Cara berkomunikasi guru dengan siswa mampu memberi kenyamanan selama proses belajar, bahkan bisa membuat siswa lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Sebaliknya, apabila guru terus merawat sikap ingin dihormati tanpa menghargai siswa, tentu akan menimbulkan sikap antipati dalam diri siswa terhadap hal apapun yang disampaikan oleh guru.

Cara guru berkomunikasi dengan siswanya akan dipengaruhi oleh: penghargaan terhadap siswa, sikap mau membantu, memandang siswa sebagai orang yang harus dibantu, sikap lemah lembut, dan bersikap sabar.

Sikap menghargai ditunjukkan guru diberikan dalam bentuk perhatian kepada semua siswa.Misalnya, pada saat guru berbicara atau pada saat siswa berbicara. Guru membiarkan siswa berbicara sampai selesai. Kemudian, guru berusaha menanggapi dan menjawabnya dengan sikap yang positif. Hal ini selanjutnya akan mendorong siswa untuk berani bertanya dan berbicara di dalam kelas. Siswa yang cenderung tidak aktif, oleh guru diberi motivasi yang positif untuk membangun keberaniannya. Mereka jadi tidak takut salah.

Kini di Indonesia sendiri telah banyak berkembang istilah “Sekolah Alam”. Dilihat dari pertumbuhannya, sekolah alam menuai respon positif dari para orang tua. Sekolah alam menjadi digemari oleh orang tua beserta anak-anaknya karena memiliki keunikan tersendiri. Selain karena tempat pembelajaran yang dilaksanakan di alam terbuka, hal tersebut erat kaitannya dengan cara guru berkomunikasi dengan siswa.

Sikap guru yang menghargai dan mengayomi siswa menjadi poin penting karena  kedua sikap ini mampu membuat siswa merasa nyaman dan berani meng-explore ­hal-hal baru yang belum diketahuinya. Siswa tidak akan merasa malu atau takut untuk bertanya kepada guru. Kelas akan terasa hidup karena rasa ingin tahu yang dimiliki oleh siswa tidak terhambat oleh sikap guru. Guru berusaha menghargai setiap usaha siswa apa pun hasilnya. Guru lebih mengarah pada pembentukan sikap dan semangat belajar menjadi pribadi yang baik yang ditandai dengan kemampuan yang baik dalam berbahasa.

Begitupun dengan bersikap sabar dalam mengahadapi siswa. Ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Ada juga yang memperlihatkan sikap kurang positif dalam belajar. Ada juga masalah-masalah lain yang berkenaan dengan terhambatnya kelancaran pembelajaran yang disebabkan siswa. Dalam menghadapinya, guru harus selalu sabar. Artinya, guru memperlihatkan “sikap tegas” bukan kemarahan apalagi “kasar.” Sikap tegas itu ditunjukkan dengan menegur dan mengingatkan dengan sikap lemah lembut.

Sabar di sini juga berarti senantiasa mau mengayomi siswa dalam proses belajar. Menanamkan kesadaran dalam benak siswa bahwa sekolah merupakan tempat belajar yang aman dan penuh kasih sayang. Sekolah bukan sekadar memperoleh pengetahuan dan keterampilan tetapi lebih dari itu menjadi tempat membentuk kepribadian. Baiknya kemampuan berkomunikasi itu ditentukan oleh kemampuan berbahasa yang dipengaruhi oleh kepribadian yang baik. Cara guru berkomunikasi dengan siswanya adalah contoh yang baik bagi siswanya. Dalam hal ini guru bahasa Indonesia harus tampil sebagai teladan bagi siswanya dalam berkomunikasi.


Garut 15 Juni 2020

@salam dari Dr. Asep Nurjamin & Aisyah Kh. Nurjamin di Bumi Guntur Melati

No comments:

SALAH TULIS

Hermawan Aksan wartawan Tribun Jabar KITA biasa menyebutnya typo, dari istilah typographical error. Maknanya, kesalahan ketik atau salah ket...